Monday, September 3, 2012

{Sahabat} Tentang Rindu


Lagi-lagi saya malu sama ukhti saya yang satu ini. Maluuu sekali…
Lihatlah sms yang masuk ke inbox hp saya dini hari tadi.
Umar pernah mengimami shalat subuh,
Kemudian berpaling kepada makmum dan bertanya,
“Mana Muadz?”
“Ini saya wahai Amirul Mu’minin”
Umar berkata,”Saya tidak lihat kamu tadi malam. Saya jadi gelisah karena cinta dan rinduku kepadamu!”
Lalu keduanya berpelukan dan saling menangis…
Betapa indahnya luapan hati yang tulus…
Ana rindu bertemu ka Nina sebagaimana rindunya Umar terhadap Muadz…
Uhibbukifillah.
(01-Apr-2009 4:10 am)
(Tuh kan, mata saya berkaca-kaca lagi T_T)
Ahabbakalladzi ahbabtani lahu ukhtiy… Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya…
I miss you so much too ukhtiy…
Kapaaaan ya kita bisa ketemu lagi? Terpisah laut dan pulau, tapi hati kita begiiiitu dekat.
Rasanya ana merasakan pelukan anti saat ana membaca pesan cinta itu…
Ada satu orang istimewa lagi yang ingin saya ceritain di sini. Seorang ukhti cantik yang miscall-nya di dini hari saya temukan saat saya bangun tidur (ngga denger karena hp di taruh di dalam tas). Waktu saya balas dengan permohonan maaf karena tidak mengangkat telponnya dan menanyakan ada apa gerangan menelpon malam-malam, dibalas dengan ‘cuma membangunkan qiyamullail’. Padahal kami sudah tak bertemu muka lagi sejak 4 tahun yang lalu.
Ah, orang lain mungkin bersedia menukarkan dunia dan seisinya untuk memiliki saudara seperti mereka.
Ya Allah, jika tidak di dunia ini, pertemukanlah kami dalam jannah-Mu di istana cahaya, yang dipenuhi orang-orang yang mukanya bercahaya, yang pakaiannya bercahaya, yaitu mereka yang saling mencintai karena-Mu ya Allah…
Aaamiiiiiinnn…
Teruntuk ukhtiku fillah Dewi Rosliani di Ternate dan Teh Iceu dimanapun dirimu berada, semoga Allah selalu melindungi, menjaga, dan meridhoimu.

No comments:

Post a Comment

Jazakumullah khairan katsira...
Makasih banyak ya, sudah meninggalkan jejak di blog ini.
Have a nice day ^^