Thursday, September 6, 2012

Ikhlas

Sudah 2 pekan-an ini saya berusaha menyampaikan materi tentang ikhlas kepada hampir semua kelompok binaan. Materi dasar yang memang harus disampaikan, penting, bahkan sangat penting. Separuh syarat dari diterimanya amal, adalah ikhlas.

Betapa berat sebenarnya membahas materi ini. Alhamdulillah, semoga Allah tak henti memberikan taufikNya kepada DR Yusuf Al Qardhawy yang telah menulis buku sarat ilmu, Niat dan Ikhlas. Membaca buku ini memberikan gambaran yang sangat jelas dan terang mengenai apa itu ikhlas. Setiap kalimat dalam setiap halamannya adalah inti pokok dari pembahasannya. Setiap kata-katanya adalah hikmah. Hanya dengan membaca dan memahami setiap katanya baru kita bisa betul-betul memahami apa itu ikhlas. Buku ini sudah saya baca berulang kali, namun selalu setiap membaca selalu kemudian termenung, menghela nafas, berpikir, dan merasakan sedemikian beratnya materi ini.

'Ala kulli hal, dari semua hal, maka yang paaaaling sulit untuk dilakukan adalah mengamalkannya. Betapa sulitnya untuk menjadi ikhlas. Betapa sulitnya memurnikan niat dari hal-hal yang selain Allah SWT. Benar-benar sulit... (semoga saya tidak termasuk yang mendapat 'kaburo maqtan' ketika saya memberikan materi ikhlas sementara saya sendiri belum ikhlas...)

Ikhlas. Semakin paham, semakin sulit untuk melakukannya...
Terutama ketika harus berada di barisan depan. Meski tidak diminta, namun hal-hal duniawi begitu lekat mengganggu kemurnian niat. Ada saja niat untuk ingin di kenang, ingin diingat sebagai qiyadah yang baik, untuk meninggalkan hal-hal yang baik, ingin diingat manusia sebagai orang yang sukses membawa organisasi menuju kemajuan.

Yang sering menghinggapi, adalah keinginan 'meninggalkan sesuatu agar diingat'. (Ah, padahal pandangan manusia tidak ada artinya dibanding pandangan Allah. Cukuplah Allah ridha, tak perlu yang lain...). Ketika dulu masih D3, ketika akan meninggalkan gorontalo, juga sekarang saat kembali ke kampus. Ketenaran menjadi racun. Ingin rasanya menjadi yang di 'belakang layar' saja. Tak pernah disebut namanya, tak dianggap, tidak dicari, berkarya dari kejauhan saja.

Ya, Allah telah menakdirkan, maka tinggal kita berusaha untuk ridha atas semua ketentuannya, sembari senantiasa membersihkan hati dari ketidakmurnian keikhlasan, agar diakhir kelak kita mendapatkan keridhaanNya...

Hhhhh....

Ya Allah yang menguasai hati-hati kami, jadikanlah kami termasuk kedalam hamba-hambaMu yang mukhlis...

Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepadaMu untuk (tidak) menyekutukan sesuatu yang kami ketahui denganMu dan kami memohon kepadaMu dari sesuatu yang tidak kami ketahui...

No comments:

Post a Comment

Jazakumullah khairan katsira...
Makasih banyak ya, sudah meninggalkan jejak di blog ini.
Have a nice day ^^