Thursday, September 6, 2012

Mereka yang Mencintai

"...Jaga adek ane nggeh... Syukron"
"...Ana sangat mengharapkan beliau tidak terputus tarbiyahnya di STAN, dan semoga beliau dapat menjadi lebih baik lagi. Jazakillah kheir katsiir ukhti, anak sangat berterima kasih atas bantuan antunna sekalian dalam mentarbiyah beliau."
"...Nitip ya dek..."

Begitu kira-kira beberapa pesan dari murabbi beberapa akhwat 'baru' ketika saya melakukan konfirmasi mengenai adik-adik kesayangan mereka.

Murabbi. Dia adalah orang lain. Bukan saudara, tidak ada ikatan darah. Hanya ikatan aqidah dan Allah berkenan mempertemukan kita dengan mereka dalam sebuah majelis ilmu guna meng-upgrade diri menuju keshalihan.

Murabbi. Orang asing yang kemudian menjadi guru kita, sahabat, kakak, orang tua, motivator, konsultan, syekh, psikolog, pemimpin, pembimbing, juga mak comblang :)

Murabbi. Orang yang kemudian begitu besar cintanya kepada kita -binaannya- yang mengingat kita dalam shalat-shalat malamnya, yang peduli dengan keshalihan kita, yang ikut menangis ketika kita menangis, yang khawatir ketika ada masalah dalam diri kita, yang ikut pusing mencarikan jodoh kita, yang senantiasa berdoa untuk kebaikan kita...

Saya merinding membaca pesan-pesan di atas. Pesan dari seorang murabbi yang begitu cintanya kepada mutarabbinya, yang peduli terhadap keberlangsungan proses tarbiyah mutarabbinya, yang tak peduli bagaimana perlakukan mutarabbinya terhadapnya selalu mengharapkan yang terbaik, menitipkan dengan kekhawatiran wajar layaknya orang tua yang akan melepas anaknya pergi jauh darinya...

"...Jaga adek ane nggeh... Syukron"

Dada saya bergetar, air mata menggenang ketika membaca pesan ini. Betapa besar cinta ukhti ini kepada binaannya.

InsyaAllah ukh, doakan kami juga agar mampu menjaga amanah ini dengan baik.

...

No comments:

Post a Comment

Jazakumullah khairan katsira...
Makasih banyak ya, sudah meninggalkan jejak di blog ini.
Have a nice day ^^