Thursday, September 6, 2012

Ketika jaman berganti

Ya, jaman telah berganti.
Waktu berjalan tak peduli kita berhenti, jalan di tempat, atau mundur.
Seringnya kita baru tersadar ketika ia meninggalkan kita, 
karena waktu tak pernah menunggu.

Ya, jaman berganti.
Banyak yang berubah...
Semua berubah.

Dulu, jaman saya kuliah, telepon seluler masih barang mewah. Cuma orang-orang mampu yang punya HP. Ga ada tuh yang namanya jarkom. Kelas juga ga pernah pindah, kalo dapet kelas itu ya pasti akan disitu terus. Kalo dosen ga dateng ya kecele sama-sama. Dulu taman CD masih jadi tempat nongkrong satu kelas, kalo dosen ga dateng langsung pada main bola. Pagi hingga siang hampir tak pernah kosong taman CD oleh mahasiswa yang main sepak bola. Sekarang? Belum pernah liat ada yang main bola di taman CD....

Dulu internet masih 'barang baru', sampe-sampe waktu Dinamika disuruh bikin email sendiri. Untuk pertama kalinya bikin email gara-gara tugas Dinamika. Diajarin chatting juga beberapa hari setelah hari-hari pertama masuk kuliah. Belum ada Facebook, twitter, blog, dimana ikhwan-akhwat bisa narsis dan komen-komen-an tanpa batas (kecuali malu). Ah, tentu saja setiap fasilitas dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan atau juga kemudharatan, tinggal bagaimana yang menggunakan...

Mengingat kembali ketika pertama kali masuk STAN. Rambut yang masih terurai dengan celana panjang dan sepatu kets masuk ke kampus bertemu mba-mba yang jilbabnya lebar-lebar. Satu angkatan mahasiswinya tidak sampai 30 orang (semua spesialisasi).... hehe, lagi membayangkan harap-harap cemas mba-mba panitia menunggu adik kelasnya yang tidak datang-datang. Cuma 3 orang (kalo ga salah) yang pake jilbab, itu juga pendek. Belum ada yang sudah tarbiyah sebelumnya.Terbayang kebingungan kakak kelas gimana beratnya melakukan kaderisasi agar tongkat estafet da'wah dapat diberikan tepat pada waktunya...

Sekarang? Bahagia juga ketika menyaksikan keberhasilan da'wah di seluruh pelosok Indonesia sehingga memberikan aktivis-aktivis da'wah 'siap terjun' alias 'udah jadi' kepada STAN. Mereka masih muda sekali. Malu kalau membandingkan diri ini ketika masih seusia mereka... 'Ala kulli hal, selalu bersyukur menjadi seperti sekarang. Setidaknya saya lebih baik dari yang kemarin. InsyaAllah...

Banyak yang berubah, ya tentu saja semua berubah kecuali satu, ya perubahan itu sendiri.
InsyaAllah berubah ke arah yang lebih baik. Meski ada 'rasa yang berbeda' di banyak hal. Entah mungkin karena saya yang kolot dan tidak mau menerima perubahan itu sendiri. Wallahu a'lam.

Semoga kita selalu dapat beradaptasi dengan berubahan, dengan tetap mempertahankan prinsip-prinsip yang tentunya masih sama, tujuan yang sama, cuma mungkin caranya yang berbeda.

No comments:

Post a Comment

Jazakumullah khairan katsira...
Makasih banyak ya, sudah meninggalkan jejak di blog ini.
Have a nice day ^^