Sebenernya
saya sendiri lebih seneng nama “Khadijah” atau “Fathimah” untuk namanya
si dede waktu kami lagi nyari-nyari nama, tapi si abi lebih seneng sama
“Rumaisha”, jadi sayanya ngalah. [Lagian alesannya karena nanti
panggilannya pasti ‘icha’ atau ‘chacha’ yang notabene nama pasaran (ya
kan?) dan biasanya nama begitu anaknya manja (ga semua sih ya…)] Lagian
Rumaisha binti Milhan alias Ummu Sulaim, shahabiyah yang namanya kami
ambil, profilnya luar biasa. Ngga kalah sama Ummul Mukminin Khadijah ra
dan Fathimah az-Zahra. Lengkapnya baca di sini aja ya…
Kemudian
untuk namanya keduanya kami pilih “Hanifah” sebagai doa baginya agar
selalu di jalan yang hanif/lurus. Kemudian dinasabkanlah kepada abinya.
Tadinya kami (saya dan suami) juga sempat sepakat akan menasabkan semua
anak kami kepada “Mujahid/Mujahidah”, namun dengan saran dari berbagai
pihak akhirnya dinasabkanlah kepada ayahnya. Memang seharusnya begitu…
Karena
nama abinya adalah “Firmansyah” maka hampir semua kata anak-anak kami
jadi punya akhiran ‘ta marbutho’ semua. Coba liat saja nama mereka :
AfifAH MujahidAH FirmansyAH
AlifAH ShalihAH FirmansyAH
Rumaisha HanifAH FirmansyAH
Tuh kan?!
^_^ Ga sengaja lho… hehe…
Oiya, tadi kan mau cerita tentang raisha…
Setiap
anak pasti punya ke-khas-an masing-masing. Tidak bermaksud
membandingkan satu sama lain. Semua anak unik dan punya memory sendiri,
terutama bagi ibunya.
Awalnya
saya ngga ngerasa hamil, karena tidak ada perubahan dalam tubuh saya,
misalnya mual, muntah, pusing, seperti yang biasanya dialami orang yang
sedang hamil muda. Cuma agak heran karena koq udah 3 minggu ngga haid
(baru sadar waktu udah 3 minggu? Parah yak?!) Saya kemudian beli test
pack dan ternyata positif. Beberapa hari kemudian -untuk meyakinkan-
baru periksa USG ke dokter kandungan, dan ternyata memang sudah ada
makhluk lain itu di dalam perut saya. Saat itu usianya sudah 9 minggu!
Tidak
ada keluhan berarti selama kehamilan, Cuma kalo laper aja suka pusing.
Lainnya? Ga ada. Bener-bener beda sama pas hamil si kembar (ceritanya
puanjang… lain kali ya… sekarang giliran dede icha dulu). Sampe-sampe
saya kuatir kenapa-napa pas lahiran (kata orang sih begitu… Kalo pas
hamilnya ‘berat’ pas lahirannya lancar, kalo hamilnya lancar lahirannya
yang ga ‘lancar’. Entahlah… Wallahu a’lam.)
Namun
saya membuktikan mitos itu tidak benar. Si dede ‘hanya’ membuat saya
sakit selama 4 jam saja (ya dibanding ibu lain yang sakit seharian
bahkan ada yang berhari-hari, tentu saja saya "hanya ..... saja").
Lahiran juga normal, dengan berat 4 kg! Dan saya hanya dapet 2 jahitan
saja!
Juga
tidak ada keluhan setelah lahirnya, baik saya maupun Icha. Nilai APGAR
9/10, sehat, rambut tebal, semua oke, plus tambahan : cantik ^_^. Ini
Icha umur 2 hari, udah kaya’ bayi 2 bulan ya?
Raisha
juga bukan bayi yang cengeng, bahkan jarang menangis kecuali lapar atau
pipis atau ada yang sakit, itu juga hanya merengek. Pernah datuknya
(papa saya) nginep
di rumah selama 3 hari dan komentar,”Koq datuk ngga pernah denger
Raisha nangis ya?” Saking jarangnya dia menangis. Dia juga ngga pernah
sakit. Dalam usianya yang sudah 9 bulan, Icha belum pernah muntah, sakit
panas, atau masuk angin.
Semoga Raisha selalu jadi anak yang menyenangkan mata dan hati umi dan abi ya nak…
Semoga
Allah selalu menjagamu, memberi kesehatan, petunjuk, dan menjadikanmu
anak yang shalilhah mujahidah hanifah, taat kepada Allah dan Rasulullah…
Amiiiinnn…
No comments:
Post a Comment
Jazakumullah khairan katsira...
Makasih banyak ya, sudah meninggalkan jejak di blog ini.
Have a nice day ^^