Thursday, September 6, 2012

Tak Gendong


Suatu malam saya bermain bersama si kembar. Kali ini main 'sembunyi kertas'. Caranya (tentunya setelah hompimpah yang ga jelas cara nentuin siapa yang 'jaga'... intinya ya terserah mereka... hehe...) berbekal secarik kertas kecil yang di'untel-untel' (apa ya istilahnya, pokoknya dibuat sedemikian rupa sehingga berbentuk seperti kelereng kecil) yang giliran jaga harus menunduk sehingga nanti di atas punggungnya diletakkan telapak tangan pemain lain. 

Salah satu pemain akan bernyanyi sambil kelereng kertas itu dipergilirkan dari satu tangan ke tangan lain sampai lagu selesai. Nanti yang 'jaga' akan menebak di tangan siapa kelerang kertas tadi berada. (Seharusnya) kalo tertebak maka pemain di tangannya ada kertas akan gantian menjadi yang 'jaga' (tapi kalo main sama si kembar, terserah mereka yang jaga siapa, kalo yang jaga udah capek diganti sama yang lain... hehe...)

Nah, yang ingin saya ceritakan adalah, biasanya lagu yang dinyanyikan saat mempergilirkan kertas itu adalah lagu anak-anak, seperti balonku, pelangi, naik kereta api, dll. Tapi entah kenapa pada malam itu, Iffah yang giliran bernyanyi menyanyikan lagu yang membuat kening saya berkerut dan telinga saya protes. Tak lain tak bukan lagu populer "Tak Gendong" dari Mbah Surip. 

"Tak gendong kemana-mana... tak gendong kemana-mana... enak dong... mantep dong... daripada kamu naik ojek kesasar..." (nyanyinya lancar banget lagi)

Refleks saya langsung minta ganti lagu sambil heran sekali, koq bisa-bisanya Iffah memilih lagu itu.
"Koq, kaka Iffah nyanyi lagu itu? Umi ngga mau kalo lagu itu. Lagu yang lain aja. Balonku aja..." sahutku meng-interupsi lagu yang sedang dinyanyikannya dengan semangat.

"Ooo... balonku ajah? Ya udah... Balonku ada dua... Lima-lima jarinya... Kuangkat keduanya... bila aku berdoa... " untung Iffahnya ngga protes waktu saya minta ganti lagu dan ngga bertanya kenapa, kalo ditanya saya juga bingung jawabnya...

Btw, itu lagu sebenernya yang bener "tanganku ada dua" dengan nada "balonku" yang diajarin di TPA deket rumah. Tapi tiap kali dikasih tau yang bener "tanganku" bukan "balonku" si kembar protes, "Yang bener balonku!!!" makanya sampe sekarang tetep aja nyanyinya gitu... 
"Balonku ada dua...
Lima-lima jarinya...
Kuangkat keduanya...
Bila aku berdoa..."

No comments:

Post a Comment

Jazakumullah khairan katsira...
Makasih banyak ya, sudah meninggalkan jejak di blog ini.
Have a nice day ^^