Thursday, September 6, 2012

Bumi Cinta

Ini memang lagi ngomongin novelnya Kang Abik yang terbaru koq... "Bumi Cinta" judulnya. Kali ini cerita roman berlatar Rusia, tepatnya di kota Moskow (Kang Abik menyebutnya 'Moskwa'). Kali tokohnya (masih laki-laki) bernama Muhammad Ayyas, dua tokoh lainnya wanita cantik bernama Yelena dan Linor.

Ayyas ke Rusia dalam rangka tesisnya tentang Islam di masa rezim Stalin (aslinya kuliahnya di India). Berhubung Bapak pembimbing tesisnya ada tugas mendadak ke Istanbul, akhirnya digantikan oleh asistennya, seorang wanita cantik, DR. Anastasia Palazzo. Karena sesuatu hal Ayyas terpaksa harus satu apartemen dengan Yelena, pelacur kelas atas di Moskow, dan Linor, pemain biola yang ternyata agen Mossad dan punya masa lalu yang mengejutkan. Keseluruhan novel -seperti yang dikatakan Kang Abik dalam kata pengantar- bahwa novel ini memang tentang bagaimana seorang lelaki shaleh menjaga imannya ketika godaan wanita (yang merupakan godaan terbesar kaum adam ini) datang bertubi-tubi.

Seperti novel-novel sebelumnya, sang ikhwan pemeran utama dikelilingi dan disukai oleh banyak wanita cantik. Meski digambarkan tidak tampan dan tidak jelek, Ayyas adalah lelaki shaleh, teguh, tawadhu, cerdas, jago bela diri, pintar berkata-kata, setia, dan rendah hati. Seperti Fahri AAC dan Azzam KCB, Ayyas tokoh yang nyaris sempurna. Saya suka dengan penggambaran tokoh seperti ini. Mungkin banyak masyarakat kurang suka dengan novel-novel Kang Abik karena dibilang tokohnya terlalu sempurna (mana ada orang kaya' begitu?), padahal sebenernya banyak Fahri, Azzam dan Ayyas di dunia ini. Orang kita terbiasa dengan penjahat, pengkhianatan, sering dikecewakan, disakiti, seperti yang banyak tergambar di hampir semua sinetron, reality show, dan tontonan kita lainnya. Tokoh baik biasanya akan teraniaya dan tersiksa.

Sebenarnya banyak sekali orang-orang shaleh di sekitar kita, hanya kita sering tutup mata. Ketika seseorang ingin berbuat baik, maka kita akan menghakiminya 'munafik', 'sok suci', dan sebagainya. Dengan semakin sering orang-orang baik digambarkan di tokoh-tokoh novel Kang Abik yang selalu best seller, mudah-mudahan masyarakat kita 'terbiasa' dengan orang shaleh ini, sehingga keshalehan dapat tumbuh subur di masyarakat kita, bukannya malah di-suuzon-in.

Satu hal dalam novel ini yang saya garis bawahi, bagaimana Kang Abik mengangkat tema Palestin dan yahudi zionis di dalam novel ini. Mengingatkan kita yang 'mudah' lupa akan kekejaman zionis terhadap Palestin bahkan hingga detik ini. Koq malah nyangkut-nyangkut Yahudi? Baca sendiri ya ^_^. Ohya, selain tema godaan wanita dan yahudi zionis, juga ada pembahasan tentang atheis di novel ini.

Gimana? Penasaran kan?

Saya menyelesaikan bacaan saya hanya dalam waktu lebih kurang 24 jam saja (dibanding AAC dan KCB yang butuh beberapa hari). Saya suka sekali novel ini, tidak bisa memindahkan mata saya dari membacanya... Jalan ceritanya bagus, meski tak setragis Fahri yang nyoba penjara, atau Azzam yang jatuh bangun usahanya, tapi ceritanya seru koq.

'Ala kulli hal, 4 jempol buat Bumi Cinta. Barakallah buat Kang Abik. Semoga beliau senantiasa diberi kekuatan untuk membuat novel-novel pembangun jiwa lainnya... Ditunggu karya-karya selanjutnya ya Ustadz...

No comments:

Post a Comment

Jazakumullah khairan katsira...
Makasih banyak ya, sudah meninggalkan jejak di blog ini.
Have a nice day ^^