Thursday, September 6, 2012

Kembali ke kampus, Kembali ke da'wah kampus

Satu lagi cerita untuk hari ini...

Sebagaimana kebanyakan anak D3 STAN yang kemudian masuk D4 rata-rata berazzam untuk SO alias study oriented alias pengen belajar-belajar-dan belajar aja. Berhubung juga dosen-dosen lebih 'galak' dibanding waktu D3, juga tugas yang bejibun, bikin waktu di rumah habis di depan komputer terus.

Pengen curhat dikit tentang awal-awal kuliah saya. Betapa saya stress dan... entahlah, pokoknya perjuangan saaaangat berat setelah 7 tahun ngga bertemu dengan dunia kampus. Tugas yang masyaAllah, membuat saya sering marah di rumah (emang dari dulu hobi marah ^_^), ga bisa tidur, capek, bahkan untuk pertama kalinya kena gejala typus (karena kecapekan dan bela-belain masuk kelas padahal lagi panas tinggi... hehehe...).

Beberapa minggu pertama saya berusaha sekuat tenaga melakukan semaksimal mungkin apa yang dosen minta. Saya merasa saya sudah berusaha saaaangat keras. Tapi ternyata...temen-temen saya berusaha lebih keras dibanding saya. Hiks! Akhirnya semangat pun menurun, karena merasa, well... saya emak-emak beranak 3 ga bakalan bisa menyamai hasil yang dikerjakan sama temen-temen saya yang bujangan. Mereka punya waktu seharian internetan, nyari bahan paper, dan sebagainya, sementara saya harus nyuri-nyuri waktu dengan intermezzo (anak-anak yang pengen main laptop juga) yang tiap 5 menit dateng... Terus terang saya memang menyerah. (maksudnya ngga se-ngoyo dulu... Yah, biasa-biasa aja lah... hehehe... Maaf ya bukan hal yang pantas untuk ditiru. Maaf karena dari 'sono'nya saya bukan orang 'akademis'... jadi untuk temen-temen yang 'akademis', maafkan saya ^_^)

Nah...
Sampai akhirnya panggilan itu tiba.
Apalagi kalo bukan panggilan da'wah?
Ketika ia memanggil, maka tak ada kata lain, selain "Labbaiiik..."

Hhhh... sebenernya kalo boleh memilih, pengennya mah ya ngga begitu ingin berkecimpung lagi terlalu 'dalam' di da'wah kampus. (emang pikiran emak-emak sama yang bujang jadi beda ya?) Tapi sepertinya realita tidak seperti keinginan kita. Sekarang meski libur jadi sering bolak balik kampus, sering syuro lagi, mikirin keputrian lagi, mikirin kajian lagi. Hmmm... Capek sih, sebel juga kalo ada perubahan jadwal (soalnya lebak bulus-bintaro kan lumayan jauh juga), tapi dijalani dengan enjoy aja... Kapan lagi punya kesempatan sebagus ini, ya ngga? Ikut serta dalam kaderisasi da'i nasional (ikhwah STAN kan tersebar di seluruh Indonesia ^_^).

Memang sudah menjadi konsekuensi ketika kita sudah terlibat dalam da'wah untuk memberikan semua yang kita punya (yang sebenernya adalah karena Allah jua yang memberikan) demi tegaknya kalimat Allah. Ketika kita mengucapkan kata,"Sungguh, saya mencintai da'wah." maka sekarang saya dituntut untuk membuktikan seberapa besar cinta saya kepadaNya. Lebih besar mana dengan cinta saya kepada IP yang tinggi? Atau kepada anak-anak yang Dia juga yang menjaga mereka?

"Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu..." (hadist)

"Berangkatlah kamu dalam keadaan ringan maupun berat ... yang demikian itu adalah lebih baik bagimu" (At Taubah:11)

"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul ... dan sesungguhnya kepadaNyalah kamu akan dikumpulkan" (Al Anfal:24)

"Katakanlah,"Jika ..., anak-anak, ..., adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya dan (dari) berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasiq (At Taubah: 24)

Perintah Allah dan Rasul di atas lah yang membuat saya kemudian bersemangat menyambut seruan da'wah. Meski berat, namun Allah akan membeli kerja-kerja saya dengan syurgaNya, insyaAllah -kalo saya ikhlas tentu saja ^_^

Buat temen-temen pencinta da'wah, sampe ketemu di syurga yaaa... ^_^ (gaya banget yak? Afwan, tapi Allah kan sesuai persangkaan hambaNya... ya ngga? hehehe...)

No comments:

Post a Comment

Jazakumullah khairan katsira...
Makasih banyak ya, sudah meninggalkan jejak di blog ini.
Have a nice day ^^