Wednesday, October 7, 2015

My First International Travel (2)

Kemarin sudah cerita mengenai perjalanan saya dari Jakarta ke Dubai. Well... belum nyampe Dubai sih ya :D

Okay,.. Sesaat sebelum landing, pramugari (as I said before) membagikan lagi handuk kecil basah hangat ke semua penumpang (ini tanda juga bahwa pesawat dah mau nyampe). Setelah itu, pramugari mulai ngingetin untuk menegakkan sandaran kursi, ngumpulin sampah-sampah, dan lain-lain. Saya lalu mengganti tampilan tv di depan saya dengan tampilan informasi pesawat.

Maka mendaratlah saya di Dubai. Turun melalui pintu belakang pesawat, di bawah tangga sudah menunggu bus tanpa kursi yang akan mengantar penumpang ke terminal.

Bandara Dubai gede banget. Bus yang mengantar kami melewati bagian pinggir bandara. Saya berharap dapat melihat gedung-gedung yang tinggi dan mewah kebanggaan Dubai seperti gambar di bawah ini, tapi apa daya ga bisa liat apa-apa :D


Ada sekitar 10-15 menit bus berjalan mengantar kami ke terminal. Turun dari bus, masuk ke terminal, ada layar besar yang berisi info penerbangan, di gate mana kami harus menunggu untuk penerbangan selanjutnya (ke Manchester). Kami pun mencari gate B21. 

Ada 50-an gate hanya untuk kode B (B1 hingga B50). Ada A, C, D juga, saya ga perhatiin sampe huruf apa. Ya... semoga bisa menggambarkan betapa besarnya bandara Dubai ini... :D

Ga terlalu susah nyari gate-nya. Sign board dengan tanda panah ada dimana-mana.

Ohya, ga usah bingung ya kalo nemu toilet atau keran air yang ga ada tuas atau tombol atau puterannya. Banyak keran yang nyala sendiri ketika kita meletakkan tangan di bawahnya atau toilet yang menyiram sendiri. Mereka menggunakan sensor :D

Begitu menemukan ruang tunggu, kami pun duduk. Saya berusaha menghubungi suami dan keluarga di Jakarta untuk mengabarkan kalo saya sudah sampai di Dubai. Meski udah ngisi pulsa 200rb lebih, tapi cuma bisa dipake nelpon beberapa menit, trus pulsa abis :D 
Teman-teman cowok saya mencoba melakukan setting ini-itu untuk panggilan internasional, tapi saya ga cukup sabar untuk itu. Biarin deh abis pulsa, yang penting orang rumah dah tenang saya dah nyampe... hehehe...

Next, speaker mulai mengumumkan section-section mana aja yang dipanggil untuk naik pesawat terlebih dahulu. Dan section saya dipanggil terakhir (entah karena kami ga denger waktu dipanggil, atau memang belum... ga tau hehehe). Jangan khawatir bakalan ditinggal karena ga dipanggil, karena panggilan terakhir adalah untuk 'sapu bersih'. Ya buat yang tadi ga denger atau telat dateng hahaha...

Naik pesawat, nyari tempat duduk, seperti penerbangan sebelumnya di tempat duduk sudah disediakan bantal kecil, selimut dan headset. Tak lama pesawat pun take-off.

Cerita perjalanan hampir sama seperti yang sebelumnya. Setelah take-off pramugari membagikan handuk kecil basah dingin (kali ini dingin karena suhu diluar ketika itu panas). Makan dua kali (kali ini saya nyobain menu mediteranian, salah satunya salad yang berisi buah zaitun yang bentuknya seperti anggur tapi rasanya asem pahit kecut ga jelas hehehe, keju warna oren yang ga berani saya coba, termasuk mayones yang dari baunya juga saya ga berani nyoba hahaha). Ada juga crackers dengan sambel (yang ketika saya coba asem bukan main) dan cokelat (yang ga saya makan, cuman dimasukin ke saku buat dimakan nanti). Ditawarin teh (saya minta tanpa susu, hanya gula) yang ternyata rasanya pahit banget (jauh lebih enak teh celup lah pokoknya -apalagi teh tubruk hehehe).

Mencoba tidur meski ga bisa (entah karena dingin atau posisi duduk yang kurang nyaman). Sekali lagi saya sangat merekomendasikan pake baju hangat double dan bantal duduk (yang bentuknya 'U' dipake di leher).

Alhamdulillah, meski jadwal penerbangan baru akan sampai 11.55 waktu setempat, kami sudah landing pukul 11.45. 

Bandara Manchester tak sebesar Dubai tentunya. Bahkan sangat kecil, jika dibanding Dubai atau Soetta. Meski begitu, jalan turun dari pesawat hingga masuk ke terminal cukup jauh juga.

Ohya, ada form yang diberikan pramugari menjelang turun pesawat yang harus diisi. Meski ternyata ketika hendak masuk ke bagian imigrasi form ini disediakan lagi. Form ini berisi data diri yang nanti diberikan kepada petugas imigrasi.

Antrian di bagian imigrasi puanjang buanget. Antrian khusus students. Kami disuruh nyiapin form yang tadi disuruh isi, passport, dan CAS (tertulis juga di banner yang ada di tempat itu). Ketika tiba waktunya menuju loket, si petugas hanya meminta saya menempelkan ibu jari dan jari telunjuk di alat perekam untuk mengambil sidik jari saya, and done. Beberapa orang sempet diajak ngobrol dulu (baca: diinterogasi alias ditanya-tanya) sama petugas, seperti mau kemana, ngapain, ambil program apa, berapa lama, de el el.

Selanjutnya tentunya ngambil koper bagasi. Ga terlalu lama, koper ungu saya pun lewat. Kami bertiga pun beranjak keluar.

Seperti yang sudah diperkirakan, di luar sudah ada tim penjemputan dari University of York, para panitia dengan baju kaos berwarna kuning terang. Karena kami sudah booking penjemputan via web kampus, kami tinggal setor nama dan mereka tinggal cocokkan dengan list nama yang mereka pegang. Kami pun dipandu oleh salah seorang panitia ke sebuah tempat di salah satu sudut bandara tempat panitia lain sudah menunggu. Disediakan minuman dan permen/cokelat, juga kertas stiker berwarna yang ditempel di koper untuk memudahkan pengambilan koper nantinya.

Sekitar pukul 3 sore waktu setempat saya naik bus yang sudah disediakan panitia. Sempat foto di depan bandara selagi menunggu.

Well, cukup untuk perjalanan hingga Manchester ya. Perjalanan Manchester - York akan kembali setelah yang satu ini ^_^






No comments:

Post a Comment

Jazakumullah khairan katsira...
Makasih banyak ya, sudah meninggalkan jejak di blog ini.
Have a nice day ^^