Thursday, September 3, 2015

Ngurus Visa UK

Pengen cerita dikit soal ngurus Visa...

Adalah pengalaman yang menyenangkan sekaligus menegangkan (that's the best part, rigth?) ngurusin visa ini. Mulai dari ngisi aplikasi online sampe mengirimkan berkas-berkas ke Visa Center plus (rencana) interview.

First of all, ngisi aplikasi visa online yang segambreng banyak bingits. Pemerintah sama bener-bener kepo tentang asal usul, mengapa, bagaimana, apa rencana detail yang akan kita lakukan di negaranya. (Sebenernya pengen tau juga gimana kalo orang luar negeri yang pengen masuk ke Indonesia, apakah seribet itu juga...).


Untuk bisa ngisi aplikasi visa kamu bisa baca-baca dulu panduannya di https://www.gov.uk/browse/visas-immigration atau kalo mau langsung pengen nyari info mengenai visa student bisa ke https://www.gov.uk/tier-4-general-visa
Kalo udah paham, silakan langsung apply online disini https://www.visa4uk.fco.gov.uk/home/welcome

Kita akan diminta untuk register dulu dan melakukan verifikasi email. Baru trus bisa ngisi data yang diminta. Saya lupa-lupa inget data yang diminta apa aja, tapi lebih kurang sih data-data mengenai personal (seperti tanggal lahir, alamat, nama suami/istri, anak, orang tua), data keberangkatan (maksud dan tujuan --> kalo kita ya kuliah, alamat disana, kontak yang bisa dihubungi disana), dan data kampus (yang berasal dari CAS - Confirmation of Acceptance for Studies dari kampus tempat kita akan belajar). Jadi, kita baru bisa apply Visa kalo sudah punya passport dan CAS.

Passport saya jadi hari Senin, 3 Agustus 2015. Hari jumat sebelumnya saya terima kabar kalo passport sudah jadi dan bisa diambil Senin. Senin pagi saya langsung meluncur ke PHRD di kampus STAN Jurangmangu. Next step, ngurus TB certificate ke RS Premier Bintaro. Just for your information, pemerintah UK mensyaratkan setiap orang dewasa yang kesana bebas tuberkolosis. TB Certificate menjadi syarat diberikannya visa. Rencana awal, saya mau ke RS esok harinya, tapi kebetulan ada temen yang sama-sama ngambil passport dan sepertinya ide the sooner the better is a great idea, saya pun ngikut ke RS right after selesai urusan passport.

Nyampe di RS Premier Bintaro sekitar jam 11 an, langsung daftar, ngisi formulir, ngasih passport asli. Ga lama dipanggil untuk rontgent, kemudian bayar. Sertifikat pun bisa diambil keesokan harinya. Alhamdulillah lancar, ga ada indikasi terinfeksi TB.

Next, minta CAS ke kampus. Kamis saya baru submit permintaan CAS. Jumat ada notifikasi di email untuk konfirmasi. Saya pun meluncur ke aplikasi kampus untuk konfirmasi bahwa data yang ada disitu adalah benar. Waktu yang dijanjikan 2 hari kerja. Oke berarti selasa udah keluar CAS-nya. Sepanjang hari Selasa itu saya bolak balik refresh email. Kenapa blom ada notif di email ya? Biasanya sih kampus selalu ngirim notifikasi ke email pribadi. Hingga Rabu siang saya nungguin ga ada email. Akhirnya iseng ngecek aplikasi kampus. Jeng... jeng... Ternyata udah ada disitu dari kemarin T_T

Begitu data CAS masuk, saya langsung input ke aplikasi visa. Karena data yang lain sudah duluan diinput kesana. Setelah berulang kali ngecek data yang ada disitu, akhirnya saya submit. Dan itu belum selesai...

Langkah selanjutnya adalah bayar-bayar. Ada 2 fee yang harus dibayar, yaitu IHS (Immigration Health Surcharge) semacam asuransi kesehatan gitu sama biaya/fee visanya sendiri. Bayarnya online ga bisa transfer. So, saya akhirnya minjem kartu kredit punya temen.

Setelah melakukan pembayaran online, saya kemudian memilih hari untuk menyerahkan berkas-berkas asli ke visa center (appoinment), pengambilan biometric, plus interview. Hari apa saja yang available akan muncul dilayar. Saya pun memilih Rabu, tanggal 19 Agustus 2015 pukul 10.00 pagi.

Well, mengenai interview, ternyata tidak semua applicants harus interview. Beberapa teman saya beruntung tidak perlu diinterview. Semenjak submit, saya selalu berdoa semoga tidak perlu interview (males aja sih ditanya-tanya in English, secara bahasa inggris saya udah blangbentong ga tau kayak apa).

Rabu pagi pukul 8 saya berangkat menuju VFS di Kuningan City. Tadi malam sudah cek semua berkas dan sudah lengkap. Sampai disana (yang ternyata sudah ramai dari pagi), saya langsung masuk sambil memegang lembaran appoinment confirmation. Saya tahu jadwal saya jam 10 tapi nekad masuk berharap sistemnya first come first serve. Seperti yang sudah diduga,"Maaf bu, jadwal ibu jam 10 ya. Nanti boleh masuk 10 menit sebelum jadwal. Jam 09.50." Baiklah, nunggu di luar saja.

Fortunately saya bertemu Sachy, rekan sesama SPIRIT Kemenkeu, yang juga appoinment di hari yang sama jam 14.00. Dia datang pagi sekali dan sama seperti saya, ditolak ketika akan masuk. Kami pun menghabiskan waktu dengan mengobrol dan mengecek berkas.

Jam 9 kurang 5 menit saya pamit ke Sachy untuk masuk ke ruangan visa center. Setelah menyerahkan lembaran appointment confirmation, saya diminta mematikan handphone dan diberikan lembar checklist berkas yang (katanya) diisi sendiri. Baru mau duduk, satpam bilang saya boleh langsung ke loket nomor 5 untuk nanti langsung dipandu pengisiannya oleh petugas. Saya pun langsung dilayani oleh mas-mas penjaga loket. Berkas-berkas dipisahkan antara yang asli dan fotokopi. Jangan lupa juga menandatangani berkas (lembar aplikasi visa yang sudah diprint) yang harus ditandatangan (yang mana lupa saya lakukan hehehe). Setelah selesai, saya disuruh menunggu untuk pengambilan biometric.

Tak sampai 2 menit (pokoknya sebentar banget lah, rasanya barusan duduk menunggu), terdengar panggilan dari speaker yang memanggil nama saya,"Ibu Nina Sabnita, ruangan Biometric 1!" Saya pun langsung berdiri membawa ransel dan celingak celinguk mencari dimanakah ruangan Biometric 1 berada, karena sepanjang mata memandang hanya ada deretan loket dengan nomor 1 hingga 24 (kalo ngga salah). Mata saya tidak melihat ruangan Biometric itu.
"Mba, itu ruangannya disitu mba!" kata seorang mas-mas yang sedang duduk menunggu giliran periksa berkas sambil menunjuk dinding putih disamping saya.
Sedetik kemudian saya melihat pintu putih di dinding yang putih dengan signboard kecil juga berwarna putih dengan tulisan "Biometric 1".
Damn. Merasa bodoh banget kala itu.

Saya lalu masuk ke ruangan kecil ukuran kira-kira 1,5 x 2 meter. Ada seorang petugas yang ramah sudah menunggu saya.
"Selamat pagi ibu,"sapanya.
Ternyata yang dilakukan didalam ruangan kecil itu adalah pengambilan foto, sidik jari, dan tanda tangan digital. Bentar banget. Begitu selesai, saya pun menanyakan kepada mas-mas yang ramah itu,"Habis ini saya tunggu diluar lagi ya mas?".
"Oh tidak ibu. Ibu sudah boleh langsung pulang."
Yes, yes, yes! Alhamdulillah... Senangnyaaaa....
"Makasih mas... Makasih."kata saya dengan wajah sangat sumringah dan senyum sangat lebar... hehehe...

Diluar saya langsung nyamperin Sachy yang masih menunggu dan kemudian dengan bangga bilang kalo tadi saya ga diinterview hahaha...

Sekarang sudah 2 pekan sejak ngasih berkas, harus hari ini sudah selesai. Semoga akan ada berita baik hari ini via email atau sms. 

Well, that's it. Pengalaman ngurus visa. Semoga bermanfaat...

2 comments:

Jazakumullah khairan katsira...
Makasih banyak ya, sudah meninggalkan jejak di blog ini.
Have a nice day ^^